Pengertian Cerpen, Ciri-ciri, Unsur, Struktur, dan Fungsi Sastra dalam cerpen





Apa itu cerpen?

        Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa, dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
     
        Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, contohnya dalam cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

      Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen:

1) Sumardjo dan Saini

       Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
     
2) Menurut KBBI

         Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.
       
3) Nugroho Notosusanto dalam Tarigan

       Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.

4)  Hendy

     Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
   
5) Aoh. K.H

    Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek.

* Ciri-Ciri Cerpen*

> Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
> Selesai dibaca dengan sekali duduk.
> Bersifat fiktif.
> Hanya mempunyai 1 alur saja (alur tunggal).
> Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
> Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
> Bentuk tulisan yang singkat (lebih pendek dari Novel).
> Penokohan dalam cerita pendek sangat sederhana.
> Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup.
> Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari cerita pendek tersebut.

 Unsur intrinsik cerpen terdiri dari:

1. Tema

        Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah cerpen tema merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen.
     
       Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.
     
2. Tokoh dan Penokohan

         Unsur intrinsik cerpen yang kedua adalah tokoh. Tokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen.
Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.

         Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.
       
Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:

=> Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
=> Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
=> Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
=> Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.

Penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode, diantaranya:

-> Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung.

    Seperti : keras kepala, penakut, pemberani, pemalu dan lain sebagainya.
 
-> Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya disampaikan melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.

3. Alur (Plot)

       Unsur intrinsik yang ketiga adalah alur. Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya:

1) Tahap perkenalan
2) Tahap penanjakan
3) Tahap klimaks
4) Anti klimaks
5) Tahap penyelesaian

      Tahap-tahap alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan agar cerita tidak membingungkan orang yang membacanya. Ada 2 macam alur yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni:
   
1) Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan jalan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.

2) Alur mundur. Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut. Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.

4. Setting (Latar)

       Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita pendek. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana.
     
5. Sudut Pandang

       Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
     
6. Gaya bahasa

       Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.
     
7. Amanat

         Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman pembaca akan cerita pendek tersebut.
       
Unsur Ekstrinsik Cerpen

         Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen antara lain:
       
1. Latar Belakang Masyarakat

       Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penulis, diantaranya sebagai berikut:
     
~> Ideologi Negara
~> Kondisi Politik
~> Kondisi Sosial
~> Kondisi Ekonomi

2. Latar Belakang Penulis

       Latar belakang penulis adalah sebuah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong penulis dalam membuat cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, diantaranya adalah:
     
> Riwayat Hidup Penulis
> Kondisi Psikologis
> Aliran Sastra Penulis

3. Nilai yang Terkandung di dalam Cerpen

Ada beberapa nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen. Dan nilai-nilai tersebut diantaranya adalah:

=> Nilai Agama
=> Nilai Sosial
=> Nilai Moral
=> Nilai Budaya


Struktur Cerpen

        Hampir mirip seperti teks anekdot. Ada 6 elemen yang membangun teks cerpen sehingga menjadi utuh, 6 struktur cerita pendek berikut ini:

=> Abstrak: gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan, bersifat opsional..
=> Orientasi: berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita pendek tersebut.
=> Komplikasi: urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur ini.
=> Evaluasi: konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks serta mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik tersebut.
=> Resolusi: pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam cerpen.
=> Koda: nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca.


Fungsi Sastra dalam Cerpen

       Adapun di dalam cerita pendek terdapat fungsi sastra yang tergolong dalam 5 jenis, yaitu:
     
=> Fungsi rekreatif: memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para pembaca nya.
=> Fungsi didaktif: mengarahkan dan mendidik para pembaca nya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada didalamnya.
=> Fungsi estetis: memberikan keindahan bagi para pembaca nya.
=> Fungsi moralitas: mengandung nilai moral sehingga para pembaca nya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi diri nya.
=> Fungsi relegiusitas: mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para pembaca nya.

Sumber:           

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek

https://notepam.com/unsur-intrinsik-cerpen/

https://www.yuksinau.id/cerpen-pengertian-ciri-unsur-struktur-fungsi/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drug and Food Label

Procedure Text (Beverage Recipe)

Berkenalan dengan Ekstrovert