Fakta Kehidupan BJ Habibie

Siapakah BJ HABIBIE?
Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa dipanggil B.J.
Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
1. Mengisi Masa Kecil Anak Indonesia Melalui Lirik Lagu Joshua
Pada masanya, Joshua adalah penyanyi cilik ternama yang banyak diidolakan anak-anak. Salah satu lagu andalannya berjudul Kapal Terbang yang dinyanyikan bersama Tukul Arwana. Lirik lagu ini menyebut nama Pak Habibie sebagai tokoh dengan profesi yang diidamkan.
~ Cita-citaku
Ingin jadi profesor
Bikin pesawat terbang
Seperti pak Habibie~
Pada usia yang masih muda, lewat lagu ini, anak-anak Indonesia sudah diajak untuk mengenal Pak Habibie lebih jauh. Memangnya Habibie itu profesor? Bikin pesawat terbang beneran?
2. Ya, BJ Habibie adalah Seorang Profesor yang Bikin Pesawat Terbang Beneran
Nama lengkap Habibie dengan gelar adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Kepandaiannya tak perlu lagi diragukan, menengok jejak pendidikan yang ditempuhnya.
BJ Habibie pernah berkuliah di ITB, namun tidak diselesaikan karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk kuliah di Jerman. Selain gelar Diploma Ing, gelar Doktor juga ia raih pendidikannya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachen ini. NIlainya? Jangan ditanya; ia lulus dengan predikat Cumlaude, alias Sempurna.
Pada tahun 1995, cikal bakal lirik Joshua mulai terlihat: Habibie berhasil mengepalai tim pembuatan pesaeat terbang Idonesia bernama N250 Gatot Kaca. Pesawat pertama buatan dalam negeri ini telah diuji terbang dan sukses berjalan tanpa mengalami oleng berlebihan atau yang biasa disebut dengan istilah Dutch Roll.
3. Penghargaan yang Berlimpah
Nama Pak Habibie telah menghiasi banyak penghargaan bergengsi, antara lain dari Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar di Jerman, Inggris, Swedia, Prancis, hingga Amerika Serikat. Pernah pula Habibie mendapatkan Edward Warner Award dan Award von Karman, serta menjadi pemegang 46 hak paten di bidang aeronautika. Di Indonesia, penghargaan untuk Habibie dianugerahkan oleh ITB, yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Selain itu, Habibie ternyata menemukan sebuah formula atau rumus tersendiri bernama Habibie Factor atau Faktor Habibie. Formula buatannya ini menghasilkan julukan baru bagi dirinya: “Mr. Crack”. Apa pasal? Rumus yang satu ini menyoroti penghitungan keretakan (crack) yang terjadi pada atom-atom pesawat terbang.
4. Mulanya Tidak Disarankan Menjadi Wapres
Seorang jurnalis senior berkisah bahwa dirinya pernah “dicurhati” Habibie soal tawaran dari Presiden Soeharto yang meminta dirinya menjadi wakil presiden. Si junior mulanya tak menyetujui gagasan ini karena menganggap jabatan wapres tentu terasa sangat “nanggung” untuk BJ Habibie.
Awalnya disarankan menjabat sebagai Menko alih-alih wakil presiden, tidak ada yang menduga bahwa tawaran dari Soeharto ini akan berujung pada pengangkatan BJ Habibie sebagai presiden di tahun 1998.
5. Masa Jabatan yang Pendek Sebagai Wakil Presiden dan Presiden
BJ Habibie diangkat sebagai wakil presiden pada tanggal 14 Maret 1998 hingga Mei 1998. Per tanggal 21 Mei 1998, ia resmi menggantikan posisi Presiden Soeharto yang mengundurkan diri. Masa jabatannya berakhir pada tanggal 20 Oktober 1999.
Terhitung, BJ Habibie hanya menjabat sebagai wapres selama 2 bulan dan sebagai presiden selama 1 tahun 5 bulan.
6. Keputusan Penting Habibie
Memimpin Indonesia yang berada pada keadaan berantakan, Presiden Habibie berhasil membentuk beberapa keputusan penting. Salah satu kebijakannya yang populer adalah diresmikannya UU Otonomi Daerah. Pada masa pemerintahannya pula, lahir banyak partai politik karena Habibie memberikan kemerdekaan berpendapat bagi rakyat.
Keadaan ekonomi di Indonesia pada masa Habibie juga mengalami perbaikan. Jika sebelumnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar mencapai 15 ribu per dolar, Habibie berhasil menekannya menjadi 10 ribu rupiah per dolar.
7. Dianggap Sebagai Penyebab Lepasnya Timor Timur dari Indonesia
Pada tahun 1999, Laporan Pertanggungjawaban BJ Habibie ditolak dalam Sidang Umum MPR. Penyebab utama hal ini adalah perlakuan Habibie yang dianggap menjadi alasan nomor satu terlepasnya Provinsi Timor Timur dari Indonesia.
Habibie pribadi menilai bahwa konflik Timor Timur menghambat stabilitas politik dan ekonomi sehingga mendorongnya memberikan dua opsi penting: menerima otonomi khusus atau memisahkan diri dari Indonesia. Pilihan kedua akhirnya menjadi akhir dari permasalahan ini, melahirkan banyak kontroversi yang membuat BJ Habibie memutuskan mundur dari jabatannya.
8. Kisah Cintanya Banyak Di-kepo-in Orang Indonesia
Setelah istrinya, Ainun, meninggal dunia, kesedihan Habibie terlihat jelas. Pasalnya, ia mengaku baru mengetahui istrinya mengidap kanker hanya 3 hari sebelum kepergiannya. Selama masa sakitnya, Ainun pun disebut tak pernah mengeluh.
“Selama 48 tahun, saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun,” begitu tuturnya dalam suatu kesempatan. Ketulusan cinta BJ Habibie dan Ainun pun dipandang sebagai sisi yang lain dalam dunia politik Indonesia. Hal ini lantas mendorong pegiat layar lebar Indonesia untuk memproduksi film yang diangkat dari kisah cinta mereka berdua, Habibie dan Ainun. Mengejutkannya, film ini langsung melesat menjadi salah satu film terlaris di Indonesia.
9. Beberapa Kali Diisukan Meninggal
Memasuki usia senja, isu meninggalnya Habibie sering kali berembus, bahkan hingga bulan Mei lalu. Kabar tak sedap ini segera ditepis oleh Habibie Center, organisasi non-profit bentukan Pak Habibie, yang kemudian mengabarkan bahwa lelaki yang akrab disapa “Eyang” ini akan melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Fakta perilaku tentang BJ Habibie:
1) Memanfaatkan waktunya hanya untuk belajar, bekerja dan beribadah
Selama berkuliah di Aachen, Jerman, Habibie dikenal sebagai pribadi yang mengabdikan hidupnya untuk belajar. Baginya, belajar sungguh-sungguh akan menjadi kunci dirinya untuk dapat bekerja suatu saat nanti, agar ia bisa membalas erih payah ibunya yang telah membanting tulang untuk menyekolahkannya.
Meskipun sibuk dengan studinya, hal itu tidak membuat Habibie melupakan kewajibannya untuk beribadah. Hal ini sudah ditanamkan sejak kecil oleh Ayahnya. Katanya, disaat ia sedang sedih dan gelisah, Ayahnya sering membacakan ayat suci Al-Quran untuk menenangkannya.
"Mendengar Ayah saya membaca Al-Quran, saya diam. Tapi saya rasa saya diam bukan karena mengerti bahwa itu ayat suci, tapi indera pendengaran saya bertanya-tanya suara apa itu." Ungkapnya saat peluncuran buku biografinya, di Jakarta Selatan.
2. Hanya tidur selama 4 jam dalam sehari
Ia mengaku, salah satu hal yang membuatnya cerdas adalah minimnya waktu yang ia butuhkan untuk tidur. Dalam peluncuran buku biografinya pada tahun 2015, Habibie bercerita bahwa ia terbiasa tidur dengan waktu yang sangat singkat semenjak kecil.
Ada alasan menarik yang membuat waktu tidurnya itu sangat singkat. Ia memilih untuk tidak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, melainkan ia menghabiskannya untuk mengeksplorasi hal-hal yang membuatnya tertarik serta mengundang rasa penasarannya, sehingga membuatnya berusaha mencari jawaban terhadap pertanyaannya.
"Saya dari lahir, cuma butuh tidur empat jam, selebihnya yang dua puluh jam, panca indera saya menyerap lingkungan sekitar dan bertanya-tanya. Mungkin karena panca indera saya sangat aktif itulah saat kecil saya sudah mulai bertanya-tanya dan kalau tidak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan saya menangis." cetusnya.
Keyakinannya untuk membawa Indonesia dapat bersaing dalam dunia teknologi, membuatnya selalu menggantungkan impiannya pada proyek pembangunan Industri Dirgantara yang digagasnya selama berkuliah di Jerman. Ia menghabiskan seluruh tenaga dan pikirannya semata-mata untuk membuat pemerintah Indonesia tersadar akan ketergantungan pada teknologi khususnya untuk Industri Dirgantara pada masa itu.
Meski tidak mendapat dukungan dari teman-teman seperjuangannya bahkan sampai ditertawai, ia tak pernah menyerah untuk mewujudkan ambisinya. Semua itu ia lakukan, semata-mata untuk memnyalurkan sumbangsi dan keikutsertaan yang nyata dalam membangun negeri yang begitu dicintainya.
3). Sifatnya yang rendah hati dan sangat dekat dengan masyarakat
Selama berkuliah di Jerman, Habibie dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi serta ramah dengan semua orang. Hal itu dibuktikan dengan kebiasaannya yang sering mengobrol dengan penjual-penjual atau penyapu jalan di sepanjang jalan menuju kampus dan tempat ia tinggal.
Tak hanya mengobrol, Habibie pun tak sungkan untuk duduk bersama penyapu jalan di trotoar agar lebih santai untuk mengobrol, hal ini dikutip dari salah satu buku biografinya yang berjudul The True Life of B.J. Habibie.
4) Rela mengabdikan seluruh hidupnya demi negaranya, meskipun keberadaannya lebih dihargai di Jerman
Pada tahun 1973, ia berhasil menjabat sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di salah satu Perusahaan Pesawat Jerman (MBB). Namun, ditengah masa kesuksesannya di Jerman, ia dipanggil pulang ke tanah air oleh Presiden Soeharto.
Tanpa memandang jabatannya yang sedang ia pegang, Habibie dengan mantap bersedia memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk pulang ke Indonesia meskipun ia harus melepaskan jabatannya MBB dan posisinya yang tinggi di Jerman. Hal ini ia lakukan, hanya demi menyalurkan ilmu dan teknologi yang ia punya untuk bangsa dan negara tempat ia lahir.
Sumber:
http://kangeryu.blogspot.com/2014/01/biografi-singkat-bj-habibie.html?m=1
https://mojok.co/red/ulasan/pojokan/perjalanan-hidup-bj-habibie/
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/inspiration/amp/shana-fitri-raihani/5-potret-kehidupan-bj-habibie-ispiratif-c1c2
http://www.eqsolucionesweb.com/menelusuri-kisah-sukses-pak-habibie/
Siapakah BJ HABIBIE?
Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa dipanggil B.J.
Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
1. Mengisi Masa Kecil Anak Indonesia Melalui Lirik Lagu Joshua
Pada masanya, Joshua adalah penyanyi cilik ternama yang banyak diidolakan anak-anak. Salah satu lagu andalannya berjudul Kapal Terbang yang dinyanyikan bersama Tukul Arwana. Lirik lagu ini menyebut nama Pak Habibie sebagai tokoh dengan profesi yang diidamkan.
~ Cita-citaku
Ingin jadi profesor
Bikin pesawat terbang
Seperti pak Habibie~
Pada usia yang masih muda, lewat lagu ini, anak-anak Indonesia sudah diajak untuk mengenal Pak Habibie lebih jauh. Memangnya Habibie itu profesor? Bikin pesawat terbang beneran?
2. Ya, BJ Habibie adalah Seorang Profesor yang Bikin Pesawat Terbang Beneran
Nama lengkap Habibie dengan gelar adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Kepandaiannya tak perlu lagi diragukan, menengok jejak pendidikan yang ditempuhnya.
BJ Habibie pernah berkuliah di ITB, namun tidak diselesaikan karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk kuliah di Jerman. Selain gelar Diploma Ing, gelar Doktor juga ia raih pendidikannya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachen ini. NIlainya? Jangan ditanya; ia lulus dengan predikat Cumlaude, alias Sempurna.
Pada tahun 1995, cikal bakal lirik Joshua mulai terlihat: Habibie berhasil mengepalai tim pembuatan pesaeat terbang Idonesia bernama N250 Gatot Kaca. Pesawat pertama buatan dalam negeri ini telah diuji terbang dan sukses berjalan tanpa mengalami oleng berlebihan atau yang biasa disebut dengan istilah Dutch Roll.
3. Penghargaan yang Berlimpah
Nama Pak Habibie telah menghiasi banyak penghargaan bergengsi, antara lain dari Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar di Jerman, Inggris, Swedia, Prancis, hingga Amerika Serikat. Pernah pula Habibie mendapatkan Edward Warner Award dan Award von Karman, serta menjadi pemegang 46 hak paten di bidang aeronautika. Di Indonesia, penghargaan untuk Habibie dianugerahkan oleh ITB, yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Selain itu, Habibie ternyata menemukan sebuah formula atau rumus tersendiri bernama Habibie Factor atau Faktor Habibie. Formula buatannya ini menghasilkan julukan baru bagi dirinya: “Mr. Crack”. Apa pasal? Rumus yang satu ini menyoroti penghitungan keretakan (crack) yang terjadi pada atom-atom pesawat terbang.
4. Mulanya Tidak Disarankan Menjadi Wapres
Seorang jurnalis senior berkisah bahwa dirinya pernah “dicurhati” Habibie soal tawaran dari Presiden Soeharto yang meminta dirinya menjadi wakil presiden. Si junior mulanya tak menyetujui gagasan ini karena menganggap jabatan wapres tentu terasa sangat “nanggung” untuk BJ Habibie.
Awalnya disarankan menjabat sebagai Menko alih-alih wakil presiden, tidak ada yang menduga bahwa tawaran dari Soeharto ini akan berujung pada pengangkatan BJ Habibie sebagai presiden di tahun 1998.
5. Masa Jabatan yang Pendek Sebagai Wakil Presiden dan Presiden
BJ Habibie diangkat sebagai wakil presiden pada tanggal 14 Maret 1998 hingga Mei 1998. Per tanggal 21 Mei 1998, ia resmi menggantikan posisi Presiden Soeharto yang mengundurkan diri. Masa jabatannya berakhir pada tanggal 20 Oktober 1999.
Terhitung, BJ Habibie hanya menjabat sebagai wapres selama 2 bulan dan sebagai presiden selama 1 tahun 5 bulan.
6. Keputusan Penting Habibie
Memimpin Indonesia yang berada pada keadaan berantakan, Presiden Habibie berhasil membentuk beberapa keputusan penting. Salah satu kebijakannya yang populer adalah diresmikannya UU Otonomi Daerah. Pada masa pemerintahannya pula, lahir banyak partai politik karena Habibie memberikan kemerdekaan berpendapat bagi rakyat.
Keadaan ekonomi di Indonesia pada masa Habibie juga mengalami perbaikan. Jika sebelumnya nilai mata uang rupiah terhadap dolar mencapai 15 ribu per dolar, Habibie berhasil menekannya menjadi 10 ribu rupiah per dolar.
7. Dianggap Sebagai Penyebab Lepasnya Timor Timur dari Indonesia
Pada tahun 1999, Laporan Pertanggungjawaban BJ Habibie ditolak dalam Sidang Umum MPR. Penyebab utama hal ini adalah perlakuan Habibie yang dianggap menjadi alasan nomor satu terlepasnya Provinsi Timor Timur dari Indonesia.
Habibie pribadi menilai bahwa konflik Timor Timur menghambat stabilitas politik dan ekonomi sehingga mendorongnya memberikan dua opsi penting: menerima otonomi khusus atau memisahkan diri dari Indonesia. Pilihan kedua akhirnya menjadi akhir dari permasalahan ini, melahirkan banyak kontroversi yang membuat BJ Habibie memutuskan mundur dari jabatannya.
8. Kisah Cintanya Banyak Di-kepo-in Orang Indonesia
Setelah istrinya, Ainun, meninggal dunia, kesedihan Habibie terlihat jelas. Pasalnya, ia mengaku baru mengetahui istrinya mengidap kanker hanya 3 hari sebelum kepergiannya. Selama masa sakitnya, Ainun pun disebut tak pernah mengeluh.
“Selama 48 tahun, saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun,” begitu tuturnya dalam suatu kesempatan. Ketulusan cinta BJ Habibie dan Ainun pun dipandang sebagai sisi yang lain dalam dunia politik Indonesia. Hal ini lantas mendorong pegiat layar lebar Indonesia untuk memproduksi film yang diangkat dari kisah cinta mereka berdua, Habibie dan Ainun. Mengejutkannya, film ini langsung melesat menjadi salah satu film terlaris di Indonesia.
9. Beberapa Kali Diisukan Meninggal
Memasuki usia senja, isu meninggalnya Habibie sering kali berembus, bahkan hingga bulan Mei lalu. Kabar tak sedap ini segera ditepis oleh Habibie Center, organisasi non-profit bentukan Pak Habibie, yang kemudian mengabarkan bahwa lelaki yang akrab disapa “Eyang” ini akan melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Fakta perilaku tentang BJ Habibie:
1) Memanfaatkan waktunya hanya untuk belajar, bekerja dan beribadah
Selama berkuliah di Aachen, Jerman, Habibie dikenal sebagai pribadi yang mengabdikan hidupnya untuk belajar. Baginya, belajar sungguh-sungguh akan menjadi kunci dirinya untuk dapat bekerja suatu saat nanti, agar ia bisa membalas erih payah ibunya yang telah membanting tulang untuk menyekolahkannya.
Meskipun sibuk dengan studinya, hal itu tidak membuat Habibie melupakan kewajibannya untuk beribadah. Hal ini sudah ditanamkan sejak kecil oleh Ayahnya. Katanya, disaat ia sedang sedih dan gelisah, Ayahnya sering membacakan ayat suci Al-Quran untuk menenangkannya.
"Mendengar Ayah saya membaca Al-Quran, saya diam. Tapi saya rasa saya diam bukan karena mengerti bahwa itu ayat suci, tapi indera pendengaran saya bertanya-tanya suara apa itu." Ungkapnya saat peluncuran buku biografinya, di Jakarta Selatan.
2. Hanya tidur selama 4 jam dalam sehari
Ia mengaku, salah satu hal yang membuatnya cerdas adalah minimnya waktu yang ia butuhkan untuk tidur. Dalam peluncuran buku biografinya pada tahun 2015, Habibie bercerita bahwa ia terbiasa tidur dengan waktu yang sangat singkat semenjak kecil.
Ada alasan menarik yang membuat waktu tidurnya itu sangat singkat. Ia memilih untuk tidak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, melainkan ia menghabiskannya untuk mengeksplorasi hal-hal yang membuatnya tertarik serta mengundang rasa penasarannya, sehingga membuatnya berusaha mencari jawaban terhadap pertanyaannya.
"Saya dari lahir, cuma butuh tidur empat jam, selebihnya yang dua puluh jam, panca indera saya menyerap lingkungan sekitar dan bertanya-tanya. Mungkin karena panca indera saya sangat aktif itulah saat kecil saya sudah mulai bertanya-tanya dan kalau tidak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan saya menangis." cetusnya.
Keyakinannya untuk membawa Indonesia dapat bersaing dalam dunia teknologi, membuatnya selalu menggantungkan impiannya pada proyek pembangunan Industri Dirgantara yang digagasnya selama berkuliah di Jerman. Ia menghabiskan seluruh tenaga dan pikirannya semata-mata untuk membuat pemerintah Indonesia tersadar akan ketergantungan pada teknologi khususnya untuk Industri Dirgantara pada masa itu.
Meski tidak mendapat dukungan dari teman-teman seperjuangannya bahkan sampai ditertawai, ia tak pernah menyerah untuk mewujudkan ambisinya. Semua itu ia lakukan, semata-mata untuk memnyalurkan sumbangsi dan keikutsertaan yang nyata dalam membangun negeri yang begitu dicintainya.
3). Sifatnya yang rendah hati dan sangat dekat dengan masyarakat
Selama berkuliah di Jerman, Habibie dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi serta ramah dengan semua orang. Hal itu dibuktikan dengan kebiasaannya yang sering mengobrol dengan penjual-penjual atau penyapu jalan di sepanjang jalan menuju kampus dan tempat ia tinggal.
Tak hanya mengobrol, Habibie pun tak sungkan untuk duduk bersama penyapu jalan di trotoar agar lebih santai untuk mengobrol, hal ini dikutip dari salah satu buku biografinya yang berjudul The True Life of B.J. Habibie.
4) Rela mengabdikan seluruh hidupnya demi negaranya, meskipun keberadaannya lebih dihargai di Jerman
Pada tahun 1973, ia berhasil menjabat sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di salah satu Perusahaan Pesawat Jerman (MBB). Namun, ditengah masa kesuksesannya di Jerman, ia dipanggil pulang ke tanah air oleh Presiden Soeharto.
Tanpa memandang jabatannya yang sedang ia pegang, Habibie dengan mantap bersedia memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk pulang ke Indonesia meskipun ia harus melepaskan jabatannya MBB dan posisinya yang tinggi di Jerman. Hal ini ia lakukan, hanya demi menyalurkan ilmu dan teknologi yang ia punya untuk bangsa dan negara tempat ia lahir.
Sumber:
http://kangeryu.blogspot.com/2014/01/biografi-singkat-bj-habibie.html?m=1
https://mojok.co/red/ulasan/pojokan/perjalanan-hidup-bj-habibie/
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/life/inspiration/amp/shana-fitri-raihani/5-potret-kehidupan-bj-habibie-ispiratif-c1c2
http://www.eqsolucionesweb.com/menelusuri-kisah-sukses-pak-habibie/
Komentar
Posting Komentar